Senin, 21 November 2011

Formasi STITMA

Segala puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita masih dalam keadaan sehat wal afiat dan masih dapat mengemban amanat organisasi. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada jujungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, Nabi yang membawa banyak perubahan dari jalan yang penuh dengan kejahiliyahan menuju jalan yang penuh dengan Nur pencerahan.
Kami atas nama DEP. INFOKOM dan keluarga besar BEM STITMA Tuban 2010 mengucapkan banyak terimakasih kepada :
-            Ketua STITMA, PUKET beserta Staf dan Dosen
-            Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Legislatif Mahasiswa(BLM)
-            Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat STITMA
-            Mahasiswa Pencinta Alam (El – Hera)
-            LPM, dan
-            Seluruh Mahasiswa STITMA Tuban
Atas dukungan dan partisipasinya sehingga kegiatan Seminar Pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Pada edisi kali ini mari kita merefleksikan diri kita semua dan sambil menunggu peran dan fungsi masing- masing lembaga yang ada diKapmus kita untuk membuat sinergitas dinamika suatu lembaga kampus. Dan semoga lembaga – lembaga dikampus kita ini akan sadar peran dan fungsi masing – masing. Amin ya Allah…

Dari Rakyat Oleh Rakyat Untuk Rakyat
Refleksi Diri
Diam Itu Mas (Diam Aktif)
Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.
1.   Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a.     Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.
b.    Diam Malas
Diam jenis ini merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c.   Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.
d.  Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
e.   Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan ada pula buruknya, baiknya adalah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.
f.   Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besar dibanding dengan berbicara.

2.     Keutaam Diam Aktif
a.    Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.
b.    Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.
c.    Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.
d.    Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendalam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e.    Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah SWT akan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f.     Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:
1.     Diam dari perkataan dusta
2.    Diam dari perkataan sia-sia
3.    Diam dari komentar spontan dan celetukan
4.    Diam dari kata yang berlebihan
5.    Diam dari keluh kesah
6.    Diam dari niat riya dan ujub
7.    Diam dari kata yang menyakiti
8.    Diam dari sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan saya dan kita semua menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput kita, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga. Amin ya Robal alamin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar